Sistem Periodik Unsur (SPU)
Sistem periodik unsur adalah suatu daftar
unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah
dikenal ada dalam daftar tersebut.
Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur
Pengelompokan atas Logam dan NonLogam
Penggolongan unsur yang pertama dilakukan
oleh Lavoisier yang mengelompokkkan unsur ke dalam logam dan nonlogam.
Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh
karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana,
unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang
lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu
dengan unsur yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam dan
nonlogam masih sangat sederhana, sebab antara sesama logam pun masih
terdapat banyak perbedaan.
Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner ,seorang
profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif
stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang
mirip stronsium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan
beberapa kelompok unsur lain mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena
itu, Dobereiner mengambilan kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat
dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disbutnya
triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak
triade sehingga aturan tersebut tidak bermanfaat.
Hukum Oktaf Newlands
J.W. Newlands merupakan orang yang mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Pada tahun 1863, ia menyatakan bahwa sifat sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan dan seterusnya.Sistem Periodik Mendeleev
Diantara para ahli yang dianggap paling
berhasil dalam mengelompokkan unsur-unsur dan berani menduga adanya
unsur-unsur yang pada saat itu belum ditemukan adalah Dmitry Mendeleev.
Mendeleev mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Cara pengelompokkan dilakukan dengan menggunakan kartu.
Dalam kartu tersebut ditulis lambang atom, massa atom relatifnya dan
sifat-sifatnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan
kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan.
Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan
ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang
disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:
Mendeleev sengaja mengosongkan beberapa
tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak
juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang
belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai
dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama
ekasilikon oleh Mendeleev.
Sistem Periodik Modern dari Hhenry G. Moseley
Pada awal abad 20, setelah penemuan nomor
atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem
periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan
telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang
tidak sesuai dengan keniakan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53).
Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun
berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat
unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat
tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur
tersebut dinamai Tabel Periodik.
Periode
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
Periode
|
Jumlah Unsur
|
Nomor Atom
|
1
|
2
|
1-2
|
2
|
8
|
3-10
|
3
|
8
|
11-18
|
4
|
18
|
19-36
|
5
|
18
|
37-54
|
6
|
32
|
55-86
|
7
|
32
|
87-118
|
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek
karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya
disebut periode panjang.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem
periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan
kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal.
Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
- Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.
- Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12
Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
- Golongan IA : logam alkali (kecuali hidrogen)
- Golongan IIA : logam alkali tanah
- Golongan VIIA : halogen
- Golongan VIIIA : gas mulia
Unsur transisi dan transisi dalam
- Unsur Transisi
Unsur-unsur yang
terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke
golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur
yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA
- Unsur transisi dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari:
- Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida
- Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi
dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode
keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode
keenam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Nomor periode sama dengan jumlah kulit
- Nomor golongan sama dengan elektron valensi
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah
secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke
kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah
jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari
atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan
inti.
- Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya.
- Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya
Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh
suatu atom atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
- dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
- dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah
Besar kecilnya energi ionisasi
bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar,
yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti,
semakin besar energi ionisasi
- dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang
- dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah
- Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya.Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.sumber: https://kimlemoet.wordpress.com/2013/08/15/sistem-periodik-unsur-spu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar