Pengikut

Minggu, 22 November 2015

HUKUM HESS

HUKUM HESS

Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar ( Hf o )CO.
Reaksinya : o Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut; yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja tetapi juga perubahan entalpi dari reaksi pembentukan gas CO2. o Untuk mengatasi hal tersebut, Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan fungsi keadaan. o Artinya : “ perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya reaksi. “ Pernyataan ini disebut Hukum Hess. o Berdasarkan Hukum Hess, penentuan H dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu : 1). Perubahan entalpi ( H ) suatu reaksi dihitung melalui penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan. Contoh : Reaksi pembakaran gas hidrogen akan menghasilkan air, menurut persamaan reaksi : Reaksi tersebut dapat berlangsung melalui 2 tahap : Jika kedua reaksi tersebut dijumlahkan maka diperoleh : Gambar Siklus Hess : Gambar Diagram Entalpi ( Tingkat Energi ) : Contoh Soal : Diketahui : Tentukan perubahan entalpi ( H ) dari reaksi berikut ini : Jawaban : 2). Perubahan entalpi ( H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi pembentukan ( Hf o ) antara produk dan reaktan. Secara umum, untuk reaksi : Contoh : Diketahui : Hf o metanol [ CH4O( l ) ] = – 238,6 kJ / mol Hf o CO2( g ) = – 393,5 kJ / mol Hf o H2O( l ) = – 286 kJ / mol a). Tentukan entalpi pembakaran metanol membentuk gas CO2 dan air. b). Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram metanol ( Ar.H = 1; C = 12; O = 16 ) Jawaban : Reaksi pembakaran metanol : b). 8 gram CH4O = ( 8 / 32 ) mol = 0,25 mol. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram CH4O adalah = 0,25 mol x 726,9 kJ / mol = 181,725 kJ 3). Perubahan entalpi ( H ) suatu reaksi dihitung berdasarkan data energi ikatan. Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya. Lambang energi ikatan = D Energi ikatan rerata pada ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal Suatu reaksi yang H–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu : a. Energi Atomisasi. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa. Contoh : Pada molekul NH3 terdapat 3 ikatan N – H. Sementara itu, energi ikatan N – H = 93 kkal / mol sehingga energi atomisasinya = 3 x 93 kkal / mol = 297 kkal / mol. b. Energi Disosiasi Ikatan. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas. Contoh : Energi disosiasi untuk melepas 1 atom H dari molekul CH4 = 431 kJ. c. Energi Ikatan Rata-Rata. Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu senyawa ( notasinya = D ). Contoh : Dalam molekul CH4 terdapat 4 ikatan C – H . Energi ikatan rerata C – H ( DC-H ) = ( 1668 / 4 ) kJ = 417 kJ Energi ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar (Hf ) dan energi ikat unsur-unsurnya. Prosesnya melalui 2 tahap yaitu : o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya. o Pengubahan unsur menjadi atom gas. Contoh : Diketahui : Hf o CO(g) = – 110,5 kJ / mol Hf o C(g) = 716,7 kJ / mol D O=O = 495 kJ / mol Tentukan energi ikatan C=O dalam gas CO! Jawaban : Reaksinya : Reaksi tersebut dapat dituliskan melalui tahapan : Jadi energi ikat C=O dalam gas CO = 1074,7 kJ / mol. Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses : o Pemutusan ikatan pada pereaksi. o Pembentukan ikatan pada produk reaksi. Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi. Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi. Contoh : Pada reaksi : Secara umum dirumuskan : Contoh : Diketahui energi ikatan rerata : C – H = 413 kJ / mol Cl – Cl = 242 kJ / mol C – Cl = 328 kJ / mol H – Cl = 431 kJ / mol Hitunglah H reaksi : Jawaban : Pemutusan ikatan : 4 ikatan C – H = 4 x 413 kJ / mol = 1652 kJ / mol 1 ikatan Cl – Cl = 1 x 242 kJ / mol = 242 kJ / mol Pembentukan ikatan : 3 ikatan C – H = 3 x 413 kJ/ mol = 1239 kJ / mol 1 ikatan C – Cl = 1 x 328 kJ / mol = 328 kJ / mol 1 ikatan H – Cl = 1 x 431 kJ / mol = 431 kJ / mol H = ( 1652 + 242 ) – ( 1239 + 328 + 431 ) kJ / mol H = ( 1894 – 1998 ) kJ / mol = – 104 kJ / mol

SUMBER: https://diannovitasari.wordpress.com/hukum-hess/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar